Proses Wawancara: Panduan Lengkap dengan Definisi dan Contoh-Contohnya

Pendahuluan

Wawancara (bahasa Inggris: interview) adalah percakapan antara dua orang atau lebih, yang melibatkan narasumber dan pewawancara. Tujuan utama dari wawancara adalah untuk memperoleh informasi yang akurat langsung dari narasumber yang dapat dipercaya. Proses wawancara dilakukan dengan cara pewawancara mengajukan serangkaian pertanyaan kepada narasumber.

Menurut Ankur Garg, seorang psikolog, wawancara dapat menjadi alat yang berguna bagi perusahaan yang ingin merekrut calon pekerja, yang sering disebut dengan wawancara kerja.

Selain itu, pewawancara juga sering menemui narasumber yang memiliki keahlian tertentu untuk menggali informasi. Ada pula wawancara yang dilakukan untuk memperoleh informasi dari seseorang yang telah mengalami suatu peristiwa atau menjadi saksi dalam kejadian tertentu. Terdapat berbagai jenis wawancara yang dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi.

Pembahasan ini akan mengulas secara detail setiap jenis wawancara, sebelum akhirnya kita membahas langkah-langkah wawancara dengan narasumber tertentu.

Langkah-langkah Dalam Melakukan Wawancara

  1. Menentukan Topik atau Tema: Pilih topik yang relevan dengan tujuan wawancara yang ingin dicapai.
  2. Mempelajari Masalah yang Terkait dengan Topik: Lakukan riset terlebih dahulu untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang topik yang akan dibahas.
  3. Menyusun Pertanyaan Wawancara: Siapkan daftar pertanyaan berdasarkan prinsip 5W+1H (What, Who, When, Where, Why, How) untuk memperoleh informasi yang lengkap.
  4. Memilih dan Mengenal Narasumber: Tentukan narasumber yang memiliki pengetahuan atau pengalaman yang relevan dengan topik wawancara dan kenali latar belakangnya.
  5. Menghubungi dan Menjadwalkan Wawancara: Tentukan waktu dan tempat yang cocok untuk wawancara dengan narasumber.
  6. Mempersiapkan Peralatan Wawancara: Pastikan semua peralatan yang dibutuhkan seperti alat tulis atau alat perekam siap digunakan.
  7. Melaksanakan Wawancara: Lakukan wawancara dengan tetap menjaga etika dan profesionalisme selama proses berlangsung.
  8. Mencatat Informasi Penting: Catat hal-hal yang penting dan relevan yang disampaikan oleh narasumber selama wawancara.
  9. Menyusun Laporan Wawancara: Setelah wawancara selesai, buat laporan yang jelas dan terstruktur berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan.

Tujuan Wawancara

  1. Mengumpulkan Informasi atau Data Penelitian
    Wawancara digunakan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dalam penelitian atau studi, seperti fakta-fakta penting, angka, atau data yang mendalam mengenai suatu topik tertentu. Informasi ini membantu peneliti dalam menganalisis dan menyimpulkan hasil penelitian.
  2. Mendapatkan Opini
    Dalam wawancara, seringkali tujuannya adalah untuk menggali pendapat atau sudut pandang seseorang tentang topik atau isu tertentu. Opini ini bisa berupa pandangan pribadi atau profesional yang berharga, terutama dalam penelitian sosial atau ilmiah.
  3. Mendokumentasikan Biografi
    Wawancara juga bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang kehidupan atau pengalaman seseorang. Biasanya, wawancara biografi dilakukan untuk menulis kisah hidup atau untuk mengenal lebih dekat perjalanan hidup tokoh penting dalam sejarah atau masyarakat.
  4. Mengumpulkan Cerita atau Pengalaman
    Wawancara juga dapat digunakan untuk mendapatkan cerita atau pengalaman yang bersifat pribadi atau kolektif. Cerita ini dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang suatu kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu, yang berfungsi untuk memperkaya pengetahuan atau dokumentasi sejarah.

Dengan wawancara, kita dapat memperoleh berbagai jenis informasi yang membantu dalam penelitian, dokumentasi, atau sekadar memahami sudut pandang orang lain.

Jenis-Jenis Wawancara

Jenis Wawancara Berdasarkan Cara Pelaksanaan

Wawancara dapat dibedakan berdasarkan cara pelaksanaannya menjadi dua tipe utama: wawancara terstruktur (terpimpin) dan wawancara tidak terstruktur (bebas).

  1. Wawancara Terstruktur (Terpimpin)
    Wawancara terstruktur adalah wawancara yang dilakukan dengan mengikuti urutan pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. Jenis wawancara ini dianggap lebih efektif karena beberapa alasan:
    • Pertanyaan disusun secara berurutan.
    • Semua informasi penting dapat tercakup tanpa ada yang terlewatkan.
    • Proses wawancara lebih lancar karena sudah memiliki panduan yang jelas.
  2. Wawancara Tidak Terstruktur (Bebas)
    Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang tidak menggunakan daftar pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya. Wawancara ini cenderung lebih fleksibel dan bisa berkembang berdasarkan respons dari narasumber.

Penjelasan:
Wawancara terstruktur lebih fokus pada konsistensi dan kelengkapan informasi yang diperoleh, sedangkan wawancara tidak terstruktur lebih memberi ruang bagi percakapan alami dan interaksi yang lebih bebas.

Jenis Wawancara Berdasarkan Jumlah Narasumber

Wawancara juga dapat dikelompokkan berdasarkan jumlah narasumber yang diwawancarai. Ada tiga jenis wawancara berdasarkan aspek ini: wawancara individu, kelompok, dan konferensi.

  1. Wawancara Individu
    Wawancara individu adalah wawancara yang dilakukan antara satu pewawancara dengan satu responden.
  2. Wawancara Kelompok
    Wawancara kelompok melibatkan beberapa orang yang diwawancarai sekaligus pada waktu yang sama.
  3. Wawancara Konferensi
    Wawancara konferensi adalah wawancara yang dilakukan antara seorang pewawancara dan sekelompok responden, atau sebaliknya, dengan beberapa pewawancara yang mewawancarai satu responden.

Penjelasan:
Jenis wawancara berdasarkan jumlah narasumber menyesuaikan dengan tujuan dan skala informasi yang ingin diperoleh. Wawancara individu fokus pada opini atau pengalaman pribadi, sementara wawancara kelompok dan konferensi memungkinkan pendapat dari lebih banyak orang untuk didengar secara bersamaan.

Wawancara Berdasarkan Keterbukaan Informasi

Berdasarkan sejauh mana informasi yang dibagikan dalam wawancara dapat diakses oleh publik, wawancara dibagi menjadi wawancara terbuka dan tertutup.

  1. Wawancara Terbuka
    Wawancara terbuka adalah jenis wawancara di mana proses wawancara dapat disaksikan oleh orang lain, dan pertanyaan yang diajukan tidak dibatasi sehingga narasumber bebas memberikan jawaban yang lebih luas.
  2. Wawancara Tertutup
    Wawancara tertutup adalah wawancara yang tidak boleh disaksikan oleh orang lain. Dalam wawancara ini, hanya pertanyaan-pertanyaan tertentu yang dapat diajukan, dan jawaban dari narasumber cenderung lebih terbatas.

Penjelasan:
Wawancara terbuka memberi kebebasan bagi narasumber untuk memberikan penjelasan lebih mendalam karena tidak ada batasan pada pertanyaan atau audiens. Sementara itu, wawancara tertutup lebih terkontrol dan sering digunakan untuk menghindari pengaruh luar dalam jawaban yang diberikan oleh narasumber.

Etika Ketika Melakukan Wawancara

  1. Tiba tepat waktu.
    • Pastikan Anda hadir sesuai jadwal yang telah disepakati.
  2. Jaga penampilan dan sikap Anda dengan ramah, sopan, dan wajar.
    • Penampilan yang rapi dan sikap yang sopan akan menciptakan kesan positif.
  3. Jelaskan terlebih dahulu topik yang akan dibahas, agar narasumber memahami alasan dirinya dipilih untuk wawancara.
    • Pemberian informasi awal membantu narasumber memahami konteks wawancara.
  4. Mulailah dengan pertanyaan yang mudah bagi narasumber yang punya banyak waktu, tetapi langsung fokus pada inti topik jika narasumber terbatas waktunya.
    • Tentukan pendekatan sesuai dengan ketersediaan waktu narasumber, agar wawancara berjalan efektif.
  5. Hindari pertanyaan yang bisa membuat narasumber merasa diajarkan, diselidiki, atau terpojok.
    • Pertanyaan yang terlalu pribadi atau menghakimi bisa membuat narasumber merasa tidak nyaman.
  6. Dengarkan dengan seksama apa yang dijelaskan oleh narasumber, dan jika perlu, ingatkan secara sopan agar tetap fokus pada topik.
    • Mendengarkan dengan cermat membantu menghindari pertanyaan yang tidak relevan dan menjaga alur wawancara.
  7. Jangan takut untuk mengajukan pertanyaan lanjutan yang muncul dari jawaban narasumber.
    • Tanyakan hal-hal yang relevan untuk menggali informasi lebih dalam berdasarkan penjelasan yang diberikan.
  8. Setelah semua pertanyaan dijawab, beri kesempatan narasumber untuk menambahkan informasi yang belum sempat ditanyakan.
    • Memberikan ruang bagi narasumber untuk berbicara lebih lanjut dapat menambah kedalaman wawancara.
  9. Akhiri wawancara dengan mengucapkan terima kasih kepada narasumber.
    • Menghargai narasumber setelah wawancara menunjukkan rasa terima kasih dan profesionalisme.