Sejarah dan Filosofi Lambang Pramuka

Sejarah Singkat Lambang Pramuka

Lambang pramuka yang dibuat oleh Soenardjo Atmodipperwo digunakan pertama kali secara resmi di Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 oleh Presiden RI kala itu, Ir. Soekarno. Penggunaannya dalam rangka penganugerahan Panji Gerakan Pendidikan Kepanduan Nasional Indonesia pada Gerakan Pramuka lewat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 448 Tahun 1961. Soenardjo Atmodipperwo, yang kala itu menjabat sebagai pegawai tinggi Departemen Pertanian yang juga sekaligus tokoh pramuka, lahir di Blora 28 Februari 1909 dan wafat pada 31 Mei 1979. Beliau dimakamkan di TPU Jeruk Purut Jakarta Selatan.

Arti Lambang Pramuka

Secara tersirat, tunas kelapa yang dijadikan lambang pramuka memiliki arti yang mendalam.

  1. Buah kelapa dalam keadaan tumbuh, atau disebut cikal, berarti Pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa.
  2. Buah kelapa adalah buah yang tahan lama, berarti Pramuka adalah orang yang jasmani dan rohaninya kuat dan ulet.
  3. Kelapa atau tunas kelapa dapat tumbuh di berbagai medan, berarti Pramuka merupakan orang dan organisasi yang bisa beradaptasi dengan kondisi apapun.
  4. Kelapa tumbuh menjulang tinggi, berarti Pramuka memiliki cita-cita yang tinggi.
  5. Akar kelapa sangat kuat, berarti Pramuka memegang dasar yang kuat sebagia prinsipnya.
  6. Kelapa adalah pohon yang serbaguna, berarti Pramuka akan selalu berguna untuk nusa dan bangsa, kapan saja dibutuhkan.

Tanggal 14 Agustus atau tanggal penganugerahan jadi hari bersejarah, dan terus diperingati sebagai Hari Pramuka Nasional di Indonesia.

Setelah mengetahui arti lambang Pramuka yang berupa tunas kelapa di atas, kini kita bisa lebih mengerti mengapa gerakan ini diwajibkan pada tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas bukan? Sederhanya, agar tunas-tunas bangsa memiliki pengetahuan dasar dan kemampuan seperti tunas kelapa, yang bisa tumbuh jadi harapan bangsa di kemudian hari. Salam Pramuka…!